Kamis, 25 Juli 2013

Terkait Hambalang, Mantan Petinggi PD Minta KPK Periksa SBY


Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  menyatakan bakal segera menahan dua tersangka kasus Hambalang yakni Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Mantan Menpora Andi Mallaranggeng. Penahanan atas kedua bekas petinggi Demokrat itu akan dilakukan setelah Lebaran ini.

Menanggapi hal tersebut, mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat, Muhammad Rahmad, menegaskan rencana penahanan Anas itu hanyalah bagian dari proses yang memang harus dilakukan KPK.

"Saat ini publik mulai ragu dengan kinerja KPK karena kasus yang dihadapi Anas terkesan dicari-cari," kata Rahmad seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (22/7/2013).

Rahmad mendengar ada kabar yang menyebut kasus Anas bergeser ke masalah gratifikasi yang tidak ada hubungannya dengan kasus Hambalang.

"Kalau gratifikasi apalagi dikaitkan dengan Kongres Demokrat maka seharusnya semua kandidat termasuk SBY diperiksa, karena semua kandidat termasuk SBY pejabat negara. Tebang pilih seperti yang dilakukan KPK ini akan makin membuat KPK tidak dipercaya publik," kata orang dekat bekas Ketua Umum PD Anas Urbaningrum ini. (suara-islam.com)

Kisah Ketua Satgas Parpol yang benci "Korupsi" PKS namun akhirnya tersadar..

"Hadapi Manusia dengan Cinta"


Oleh : Cahyadi Takariawan

Beberapa waktu lalu dilaksanakan Koordinasi BCAD di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah bertempat di sebuah restoran. Ketika para peserta tengah makan bersama di restoran itu, seorang lelaki berbadan tegap menghampiri mereka. Tampaknya lelaki itu memperhatikan atribut PKS yang banyak dikenakan para BCAD.

"Kalian PKS ya? Kalian ini korupsi sapi kan? Apa kalian ini, mengaku partai dakwah, tapi kelakuan kalian korupsi sapi".

Semua ikhwah merasa sangat kaget dengan ungkapan vulgar dan spontan tersebut. Semua terdiam dan tidak tahu akan menjawab apa. Lelaki itu terus saja berbicara menjelek-jelekkan PKS. Emosinya seperti tumpah ruah dan dikeluarkan semua di hadapan para BCAD.

Salah seorang ikhwah mencoba menjawab, "Pak kami ini memang caleg PKS. Tapi kami tidak korupsi sapi seperti yang bapak tuduhkan".

"Ah, sama saja kalian semua. Kalian semua korupsi sapi. Kalian sama saja dengan partai lainnya. Tidak ada bedanya", sergah lelaki itu dengan nada emosi.

Melihat suasana yang tegang dan tidak kindusif itu, seorang ikhwah mendekatinya dan berbicara dengan santun, "Boleh kami minta nomer HP Bapak? Nanti kami akan kontak Bapak untuk menyambung silaturahim".

"Silakan catat nomer saya, dan silakan telpon saya. Nanti sekalian saya maki-maki kalian habis-habisan kalau berani telpon", jawab lelaki itu masih dengan emosi.

Usai acara, ikhwah menceritakan kejadian itu kepada ketua MPW Jawa Tengah yang tinggal di Banyumas, sembari menyerahkan nomer telpon lelaki tersebut.

Ketua MPW langsung menelpon lelaki itu dan janjian akan bertemu untuk silaturahim.

Esok harinya, Ketua MPW silaturahim ke rumah lelaki tersebut, yang ternyata adalah Ketua Satgas sebuah Parpol.

Saat bertemu di rumahnya, ia masih mencurahkan emosi dan kebenciannya terhadap PKS karena telah korupsi sapi.

Sang Ketua MPW mencoba memberi penjelasan seputar tuduhan korupsi sapi, dengan berbagai keganjilan yang terjadi sejak awal kasus penangkapan LHI. Lelaki itu tampak mendengarkan dengan seksama.

Setelah mendengar penjelasan Ketua MPW, ia tampak bisa  menerima dan makin mereda emosinya.

"Setelah saya pikir, semua parpol memang sama saja. Akhirnya kita harus kembali melihat orang-orang di dalamnya. Saya membuka diri bagi anda dan teman-teman anda yang bisa dipercaya, untuk saya perjuangkan," ujarnya.

"Silakan kontak saya lagi, nanti anda akan saya pertemukan dengan orang-orang dan jaringan saya, untuk memenangkan orang-orang baik seperti anda dan teman-teman anda. Kita bicara atas nama personal saja, tidak membawa nama partai", lanjut lelaki ini setelah berbicara panjang lebar dengan Ketua MPW.

***

Tuh, makanya silaturahim... Jangan takut orang bilang apa. Datangi semua orang, sampaikan penjelasan kepada mereka. Ajak mereka untuk mendukung PKS. Kalau mereka tidak suka partainya, mereka akan suka dengan anda.

Mengapa? Karena anda adalah kader-kader pilihan yang disiapkan untuk menjadi teladan.

Mari silaturahmi. Hadapi manusia dengan cinta.