"Hadapi Manusia dengan Cinta"
Oleh : Cahyadi Takariawan
Beberapa waktu lalu dilaksanakan Koordinasi BCAD di Kabupaten Banyumas
Jawa Tengah bertempat di sebuah restoran. Ketika para peserta tengah
makan bersama di restoran itu, seorang lelaki berbadan tegap menghampiri
mereka. Tampaknya lelaki itu memperhatikan atribut PKS yang banyak
dikenakan para BCAD.
"Kalian PKS ya? Kalian ini korupsi sapi kan? Apa kalian ini, mengaku partai dakwah, tapi kelakuan kalian korupsi sapi".
Semua ikhwah merasa sangat kaget dengan ungkapan vulgar dan spontan
tersebut. Semua terdiam dan tidak tahu akan menjawab apa. Lelaki itu
terus saja berbicara menjelek-jelekkan PKS. Emosinya seperti tumpah ruah
dan dikeluarkan semua di hadapan para BCAD.
Salah seorang ikhwah mencoba menjawab, "Pak kami ini memang caleg PKS.
Tapi kami tidak korupsi sapi seperti yang bapak tuduhkan".
"Ah, sama saja kalian semua. Kalian semua korupsi sapi. Kalian sama saja
dengan partai lainnya. Tidak ada bedanya", sergah lelaki itu dengan
nada emosi.
Melihat suasana yang tegang dan tidak kindusif itu, seorang ikhwah
mendekatinya dan berbicara dengan santun, "Boleh kami minta nomer HP
Bapak? Nanti kami akan kontak Bapak untuk menyambung silaturahim".
"Silakan catat nomer saya, dan silakan telpon saya. Nanti sekalian saya
maki-maki kalian habis-habisan kalau berani telpon", jawab lelaki itu
masih dengan emosi.
Usai acara, ikhwah menceritakan kejadian itu kepada ketua MPW Jawa
Tengah yang tinggal di Banyumas, sembari menyerahkan nomer telpon lelaki
tersebut.
Ketua MPW langsung menelpon lelaki itu dan janjian akan bertemu untuk silaturahim.
Esok harinya, Ketua MPW silaturahim ke rumah lelaki tersebut, yang ternyata adalah Ketua Satgas sebuah Parpol.
Saat bertemu di rumahnya, ia masih mencurahkan emosi dan kebenciannya terhadap PKS karena telah korupsi sapi.
Sang Ketua MPW mencoba memberi penjelasan seputar tuduhan korupsi sapi,
dengan berbagai keganjilan yang terjadi sejak awal kasus penangkapan
LHI. Lelaki itu tampak mendengarkan dengan seksama.
Setelah mendengar penjelasan Ketua MPW, ia tampak bisa menerima dan makin mereda emosinya.
"Setelah saya pikir, semua parpol memang sama saja. Akhirnya kita harus
kembali melihat orang-orang di dalamnya. Saya membuka diri bagi anda dan
teman-teman anda yang bisa dipercaya, untuk saya perjuangkan," ujarnya.
"Silakan kontak saya lagi, nanti anda akan saya pertemukan dengan
orang-orang dan jaringan saya, untuk memenangkan orang-orang baik
seperti anda dan teman-teman anda. Kita bicara atas nama personal saja,
tidak membawa nama partai", lanjut lelaki ini setelah berbicara panjang
lebar dengan Ketua MPW.
***
Tuh, makanya silaturahim... Jangan takut orang bilang apa. Datangi semua
orang, sampaikan penjelasan kepada mereka. Ajak mereka untuk mendukung
PKS. Kalau mereka tidak suka partainya, mereka akan suka dengan anda.
Mengapa? Karena anda adalah kader-kader pilihan yang disiapkan untuk menjadi teladan.
Mari silaturahmi. Hadapi manusia dengan cinta.